Jumat, 25 November 2016

air Terjun Sanginan, Purwantoro Wonogiri

Purwantoro sebuah kecamatan yang berbatasan langsung dengan ponorogo ini memang nggak ada matinya menghadirkan wisata tersembunyi. Lokasinya merupakan perbatasan antara propinsi jawa tengah dan jawa timur. Selain memiliki ikon wisata cumbri yang ngehits banget itu, ternyata purwantoro juga memiliki air terjun yang nggak kalah menariknya dari air terjun lainnya. Yuhuu..Air Terjun Sanginan namanya.
Air Terjun Sanginan
Air terjun Sanginan, berlokasi di desa Sanginan, lebih tepatnya dibawah bukit cumbri. Aksesnya bisa ditempuh dari desa karang tengah-kepyar, perempatan ngandong ketimur melewati lereng perbukitan desa kali telu. Lokasinya tak jauh dari watu lumbung lurus sedikit ke arah bukit cumbri. Jika anda berniat ke bukit cumbri, anda bisa mampir sebentar menikmati sensasi kesegaran air terjun sanginan ini.
Air Terjun Sanginan 2
foto: pictaram
Air terjun sanginan memiliki bentuk debit jatuh yang unik, jika dipandang sekilas debit yang jatuh berbentuk pipih. Karena aliran dari sumber mata air langsung mengikuti struktur batu yang sedikit lempeng. Jika dilihat air terjun ini memiliki keteinggian berkisar antara 10-20meter. Lokasi dengan jalan yang sedikit minim, diantara rimbunan pepohonan hutan sering kali dijadikan lokasi hiking dan kegiatan pramuka sekolah. Udara segar khas kota purwantoro akan benar-benar menyayat kepenatan. Selain dijadikan lokasi wisata local, air terjun ini juga berfungsi sebagai sumber mata air warga setempat, karena airnya yang bersih dan alami pegunungan.
Air Terjun Sanginan 3

Karena air terjun sanginan tergolong wisata local dan belum banyak dikenal masyarakat luas, disini belum tersedia  loket HTM, namun jangan khawatir warga setempat sudah menyediakan tempat parkir dengan biaya Rp.2000,- Sehingga motor anda akan tetap dijaga keamanannya selama kalian bermain di air terjun sanginan ini.
So, Jika anda ke cumbri melewati desa kepyar jangan lupa mampir ke air terjun ini untuk sekedar melepas lelah dan dahaga dengan menikmati kesejukan air terjun sanginan.
sumber; air-terjun-sanginan-purwantoro-wonogiri/

LIBURAN BERNUANSA SWISS DI KLEDUNG TEMANGGUNG



Jauh diujung kota Temanggung di bagian barat kita memulai perjalanan dengan menyusuri jalan yang berkelok dan bergelombang, yang membuat kita kadang dibuat pusing oleh medan dan laju kendaraan yang tidak teratur, tanjakan yang tinggi turunan yang tajam dan lain sebagainya seolah sudah akrab menemani perjalanan kita. Belum lagi ditambah udara yang begitu dingin hingga menusuk sampai ke tulang-tulang. Tidak hanya itu, kadang juga kita menemui saat dimana cuaca sama sekali tidak bersahabat dengan kita, dimana jarak pandang kendaraan hanya berjarak 5 meter saja, dan kita harus membawa kendaraan kita dengan extra hati-hati agar selamat sampai tempat tujuan. Mungkin begitulah gambaran sebagian orang ketika pergi pergi dan melewati tempat ini. Suatu kecamatan yang bersebalahan dengan Kabupaten Wonosobo, siapapun pasti langsung menebak jika yang saya tulis ini bertemakan tentang kledung.

Jika kita berbicara tentang salah satu kecamatan di Kota Temanggung yang berada di sebelah Barat ini pasti teman-teman akan setuju jika kecamatan kledung ini memang mempunyai daya tarik dan memiliki sejuta keindahan yang patut kita bicarakan. Kultur budaya yang masih tertata apik, dan pesona alamnya yang memikat memanjakan siapa saja yang berlibur ke tempat ini. salah satu tempat yang bisa anda kunjungi di Kledung adalah Kledung pass,tempat ini memang diapit oleh dua pegunungan yaitu gunung sindoro dan gunung sumbing. Dan tentunya akan sangat exotis jika anda menimatinya bersama dengan orang terkasih anda.



Kledung pass memang dulunya hanya dimanfaatkan sebagai areal perkebunan teh dan tembakau saja oleh warga sekitar, tetapi kini dengan mulai banyaknya investor yang tertarik akan keindahan alam dan pemerintah mulai menyadari bahwa akan ada potensi bisnis besar di kledung ini, penggerakan akan pengembangan terus menerus dilakukan. Tempat yang menjadi jalur utama lintas temanggung - Wonosobo ini membuat orang yang bergerak dalam bidang kuliner utuk mencoba membuka warung makan sederhana bahkan kini sudah banyak rumah makan besar sekalipun yang dibangun di areal ini. Awalnya hanya ditujukan sebagai tempat peristirahatan bagi para pelancong, maklum kledung merupakakan pertengahan jalur Purwokerto - Jogja, atau Purwokerto - Semarang. Rumah makan yang didirikan di sekitar kledung ini tergolong cepat sekali berkembang karena rumah makan didirikan dengan backgroud/ view gunung sumbing - sindoro ini terasa begitu inda, dan dengan didukungnya kualitas udara yang sejuk kira-kira seperti itulah yang ditawarkan di tempat ini. Namun seiring berjalannya waktu kualitas kledung seperti membius para pelancong sehingga mereka lebih memilih untuk singgah sebentar di tempat ini dibandingkan dengan tempat-tempat lain. Menurut penuturan para pelancong ketika mereka singgah di tempat ini rasa lelah mereka dengan mudah terobati. Tidak hanya rumah makan hotel pun mulai berdiri di kawasan ini.

Jika teman-teman sedang melewati wilayah ini cobalah untuk melihat kanan kiri, sekali-kali berhenti juga boleh untuk mencoba berinteraksi dengan alam sekitar, menghirup segarnya udara disini, mencoba merasakan dinginnya air disini yang segar seperti habis dimasukan ke dalam kulkas dan kalau saya boleh bilang suasana di kledung seperti suasana yang ada di kawasan eropa tepatnya seperti di swiss yang terdapat banyak sekali gunung. Saya sendiri juga belum pernah ke Swiss tapi jika kita lihat dari video atau dari gambar tentang nuansa alam yang ditawarkan, pasti kita akan setuju jika kledung itu sebenarnya Swissnya Indonesia. Dari Kledung pass ini kita bisa melihat gunung dengan sangat dekat dan sangat apik, apalagi jika cuaca sedang cerah pastilah anda akan merasa nyaman dan merasa sangat dimanjakan oleh alam dengan pemandangan alam yang disajikan disini mulai dari hamparan pegunungan hingga hamparan kebun teh yang membentang luas berwarna hijau disertai kabut- kabut tipis yang menambahkan kesan sejuk.



Bagi anda penggemar makanan yang terbuat dari ayam, Ayam kosek adalah salah satu tempat kuliner di kledung pass yang banyak diminati oleh pengunjung, Lokasinya sendiri berada di kanan jalan didepan gapura desa kledung. Dan rasakan olahan sambal kosek yang berbeda yang menurut penuturan yang punya warung makan sambal itu sudah diturunkan secara turun temurun dari nenek sang pemilik rumah makan ini. Para pengunjung akan betah berlama-lama disini karena hawa yang sejuk di kawasan semu out door yang membuat pikiran menjadi santai dan fresh. Di sebelahnya juga terdapat area outdorr untuk minum kopi, tersedia kopi luwak dan olahan kopi yang lain disertai tempe kemul yang hangat di temani pamandangan yang indah. Bahkan tak jarang para pelajar atau pengendara yang sengaja datang tempat ini hanya untuk mampir ngopi dan melepas kepenatan saja, apalagi yang mulai suntuk dengan kesibukan dan rutinitas sehari- hari yang kadang membuat diri kita merasa strees.


Selain rumah makan ayam kosek disini juga tersedia rumah makan yang lain, pokoknya soal masalah rumah makan anda tidak usah khawatir karena disini sudah banyak rumah makan yang didirikan dan di desain berdasarkan ciri khas yang berbeda-beda, tetapi masih mempunyai satu garis besar yang sama, yaitu bacground gunung sindoro dan sumbing. Bagi anda yang suka dengan rumah makan yang bergaya elit tidak ada salahnya untuk mampir ke rumah makan djoglo, konon katanya rumah makan ini rumah makan yang legendaris, karena tempat ini sudah terkenal dimana - mana bahkan sampai kalangan artis dan pejabat. Yang menjadi pertimbangan adalah selain makannnya yang enak juga tak lain tak bukan karena pemandangan yang sangat apik, kata artis- artis sih seperti sedang berada di Swiss, bagaimana tidak dari dalam rumah kaca kita bisa melihat gunung yang begitu dekat dan memanjakan mata. Hanya sekedar info saja tetapi untuk harga makanan di daerah kledung pass memang agak sedikit lebih mahal di bandingkan harga makanan yang dijual di kota.


Kabarnya pemerintah kota Wonosobo dan Temanggung belakangan ini mulai bekerja sama untuk bisa memaksimalkan potensi wisata yang ada di daerah kledung ini agar lebih bisa lagi menarik minat para investor. Boleh dikatakan kledung itu seperti pedang yang belum diasah, kledung mempunyai potensi yang tinggi tetapi belum banyak orang yang mengetahuinya, coba teman-teman bayangkan tawang mangu bagi yang sudah pernah kesana, menurut saya lebih bagus kledung jika saja kledung dikelola seperti layaknya wisata di tawangmangu.

Kini di kledung juga mulai dibuat semacam danau buatan di sekitar gunung dan juga sudah mulainya dibuat wisata kebun strawberry serta perawatan areal kebun teh dan tambi. Dengan penataan tempat wisata yang apik disertai munculnya rumah makan dan hotel- hotel diharapkan akan banyak pengunjung yang datang. Tak heran jika suatu saat kledung akan menjadi puncaknya Jawa Tengah. Bukan hanya itu kledung bisa menjadi Swissnya pulau jawa.
sumber; http://tani-temanggung.blogspot.co.id/2014/06/liburan-bernuansa-swiss-di-kledung.html

Pesona Keindahan Air Terjun Curug Lawe dan Curug Benowo

Curug Lawe dan Curug Benowo adalah sebuah air terjun yang masih terjaga akan ke aslian dari suasana yang ada di sana. Anda sebagai pengunjung dapat menemukan banyak hal yang menarik, dan sekaligus bisa membuat hati menjadi tenang. Semua itu karenakan air terjun Curug Lawe dan Curug Benowo sangat alami dan terjaga.
Indahnya Air Terjun Curug Lawe dan Curug Benowo yang alami
Nama dari Curug Lawe sendiri, di ambil berdasarkan sebuah kata bahasa jawa yang disebut dengan “selawe” atau di dalam bahasa indonesia, di terjemahkan menjadi 25 buah. Konon katanya dahulu, air terjun yang berada disini berjumlah 25 buah, baik itu air terjun kecil, maupun yang besar sekalipun.

Perjalanan Menuju Curug Lawe dan Curug Benowo

Jika anda ingin mengujungi tempat populer Semarang, maka akan memerlukan sedikit usaha ekstra untuk mencapainya. Perjalanan yang akan di lalui oleh para wisatawan di mulai dari melewati berbagai macam trek mendaki dan menurun yang berawal dari pintu masuk di depan pos utama. Walaupun perjalanan yang di lakukan tersebut, bagi sebagai orang yang telah melewatinya, cukup memberikan kesan yang melelahkan.
Suasana Air Terjun Curug Lawe dan Curug Benowo
Akan tetapi, selama perjalanan yang di lakukan itu, para wisatawan akan selalu di suguhkan oleh banyaknya hal-hal serta pemandangan yang dapat menyejukkan mata siapa saja yang melihatnya. Perpaduan warna antara hijau dedaunan, serta dengan warna coklat dari ranting dan batang pohon, akan membuat sebuah lukisan alami, dan tak di temukan pada tempat lain.
Lihat juga : Wonderia, Tempat Hiburan Terbesar di Jawa Tengah

Keindahan Curug Lawe dan Curug Benowo

Perpaduan warna tersebut, menjadi lebih sempurna dengan di tambahnya embusan angin yang begitu memberikan kesan tentram. Bukan hanya itu, para pengunjung juga dapat merasakan sensasi yang begitu luar bisa dari aroma ke alamian kawasan ini. Serta berbalut basahnya perpohonan dan dedaunan yang seolah memberikan cerminan menyegarkan, selama melewati trek-trek yang menyulitkan tadi.
Rute Air Terjun Curug Lawe dan Curug Benowo
Sebagai rute awal yang akan di lewati nantinya, para pengunjung akan melalui sebuah irigasi sungai yang berisikan air bersih serta jernih mengalirkan menuju sawah-sawah para penduduk yang berada di sekitar area ini.
Setelah menelusuri sungai, selanjutnya wisatawan dapat melewati sebuah jembatan, yang terbuat dari besi. Jembatan ini sendiri terbentang dari ujung ke ujung melewati sungat irigasi tersebut. Anda dapat melakukan sedikit foto-foto guna untuk mengabadikan moment-moment ke indahan yang terdapat di sana

Perjalanan menuju Air Terjun Curug Lawe dan Curug Benowo
Pada dasarnya ke bangakan pengunjung lebih memilih untuk melewati jalan bercabang menuju ke Curug Benowo. Dari sana nantinya akan menempuh perjalanan yang cukup lumayan lama, yakni memakan waktu sekitar kurang lebih 1 jam lamanya. Di situ anda akan melewati banyak sekali tanjakan, Sungai yang menggoda para wisatawan untuk bermain dan menyeburkan diri di sana, Serta juga akan melewati sebuah jembatan kayu yang ukurannya lumayan besar.
Di tempat yang searah dengan sungai. Para pengunjung dapat menikmati ke indahan yang tersaji dari Curug Benowo, Membuat itu semua menjadi pelepas penat dari perjalanan yang sangat melelahkan sebelumnya.
Hutan Air Terjun Curug Lawe dan Curug Benowo
Beberapa saat setelah di rasa puas dalam menikmati ke indahan dan bermain air area Curug Benowo. Maka selanjutnya anda dapat melanjutkan perjalanan menuju kawasa Curug Lawe. Dari sana nantinya akan menempuh rute berjarang sekitar 1 km. Atau akan memakan waktu selama kurang lebih 30 menit.
Untuk sampai di Curug Lawe, maka kita harus kembali lagi ke arah jalan yang becabang sebelumnya. Rute yang akan di lewatkan menuju tempat Curug Lawe adalah sebuah jalan setapak yang terbuat dari pasi-pasir sungai.
Pasir tersebut tersusun rapi dan membaut sebuah jalan setapak di dekat pinggiran sungai yang cukup dangkal. Dari sana, kita dapat melihat beberapa batang-batang kayu yang hanyut berbawa arus sungai, yang memberikan nilai kesan alami di kawasan ini.
Pesona Air Terjun Curug Lawe dan Curug Benowo
Beberapa saat setelah kita melewati jalan setapak di pinggiran sungai tersebut. Maka selanjutnya para wisatawan akan mendengar suara-suara gemericik air terjun, yang begitu sejak dan terdengar alami. Sekaligus menjadi tanda bahwa tempat yang akan kita tuju tidak jauh lagi.

Peta Lokasi Curug Lawe dan Curug Benowo

Lokasi dari Curug Lawe dan Curug Benowo beralamat di sekitar kawasan daerah Gunung Ungaran. Secara administratif berada di Gunung Pati. Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Agar lebih lengkap, silahkan lihat mapnya di bawah ini.

Tarif Masuk Curug Lawe dan Curug Benowo

Memasuki wilayan ini, serta mengagumi dan menikmati ke indahan yang dapat di peroleh dari Curug Lawe dan Curug Benowo. Bisa menjadi penghibur tersendiri bagi orang yang mencoba menikmatinya. Jika anda pergi ke tempat ini, maka hanya akan di kenakan biaya sebensar Rp.4.000 saja perorangnya.
Lalu untuk parkir kendaraan roda dua sebesar Rp.2.000/motor. Sedangkan untuk kedaraan roda empat adalah Rp.5.000/mobil. Begitu sebuah harga yang sangat murah, demi kenyaman dan ke indahan dari tempat ini.

sumber; http://www.lihat.co.id/wisata/curug-lawe-dan-curug-benowo.html

Jumat, 11 November 2016

Kamis, 03 November 2016


 TAMAN TOMBO GALAU
Kabupaten Wonogiri yang terkenal dengan sebutan Kota Gaplek, merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang pembentukannya ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah.
Anak muda dan nongkrong adalah dua hal yang sudah melekat. Di sekolah-sekolah usai jam pelajaran, di kampus-kampus di antara jam kuliah, bahkan di kantor-kantor sepulang jam kantor, akan mudah dijumpai kelompok-kelompok remaja dan orang muda duduk-duduk di cafe atau resto.
Di Wonogiri sendiri, sudah lama tebentuk komunitas-komunitas yang memang tidak secara resmi sengaja didirikan, tapi merupakan kumpulan dari golongan-golongan dengan minat tertentu yang tidak secara sengaja bertemu secara rutin sehingga akhirnya menjadikan pertemuan mereka sebagai sebuah kebiasaan, untuk sekedar ngopi atau nongkrong di pinggir jalan.
Untuk kalian yang hobi nongkrong, daripada cuma duduk-duduk di tepi jalan atau di lapangan, bisa mulai mencari tempat nongkrong sambil menikmati makanan dan minuman.
Di Wonogiri banyak tempat nongkrong asik yang bisa kamu pertimbangkan sebagai tempat nongkrong bersama teman-teman hitz kamu.

AngkringanYogya

Tak perlu jauh-jauh ke Jogja untuk menikmati citarasa khas Jogja seperti Jopi Joss, wedang uwuh, wedang secang, nasi bakar dan menu kucingan yang terkenal dengan kelezatan dan harganya yang murah. Hadir di Kotamu, AngkringanYOgya (AYO!) di Jl. Sadewo III No. 24 Wonokarto, Wonogiri.
Makanan dan Minuman dijual dengan harga Rp. 500 s.d. Rp. 9.000. Sangat cocok untuk kantong pelajar.
Buka Senin-Kamis Pkl. 17:00 - 23:00, Jumat-Sabtu Pkl. 17:00-01:00. Minggu dan Hari besar TUTUP.
Sstttt... ada free wifi 10 Mbps lho...
Kunjungi website AngkringanYOgya Wonogiri atau lihat peta Angkringan YOgya Wonogiri.

SOKO GUNUNG


Namanya menara pandang soko gunung, tempat yang tidak jauh dari bukit gantole Wonogiri ini merupakan tempat yang sangat indah untuk melihat lanscape kota wonogiri dari ketinggian.Dari waduk Wonogiri hingga view sebelah utara kota Wonogiri terlihat dari menara pandang ini bahkan Kota sukoharjo yang terletak di sebelah utara Wonogiri juga bisa terlihat dengan jelas jika kondisi cuaca sedang cerah.
Tempat ini memang baru dibuka pada hari selasa 05/07/2016 kemarin sehingga sedikit orang yang tahu,bahkan bisa dibilang terabaikan oleh mereka yang hendak ke Landasan Gantole 2/ puncak Joglo,padahal tempat lebih menyajikan pemandangan yang luar biasa dibanding Puncak Joglo. Untuk menuju ke sana sama seperti kami menuju Puncak Joglo,hanya saja di pertigaan terakhir kita mengambil jalan lurus ke arah Dusun Soko Gunung.Cukup mudah untuk menemukan tempat ini karena memang sudah di pasang papan penunjuk jalan.
Tiba di lokasi parkir kami di sambut ramah oleh penjaga lokasi sekitar yang bernama pak Parno dan Mas eclik panggilannya.Tidak menunggu waktu lama,selesai menaruh motor kami lanjut treking ke puncak Soko Gunung yang berjarak kurang lebih 30 menit dengan jalan tanah yang di buka oleh warga sekitar yang memudahkan kami untuk menuju puncak.Bahkan di beberapa sudut sudah ada papan petunjuk supaya kami tidak tersesat plus adanya imbauan untuk tidak membuang sampah sembarang tentunya.
Tiba di Puncak bergegas kami langsung menuju gardu pandang yang dibuat dari bahan bambu oleh warga sekitar.Tapi walaupun begitu cukup aman bagi kami para pengunjung untuk berada di atas pandang.Di Gardu pandang inilah kami bisa melihat lanscape kota Wonogiri ke segala arah,dari waduk gajah mungkur di sebelah kanan kami hingga lanscape kota Wonogiri di sebelah depan/utara kami.Dan sebelah kiri kami bisa melihat deretan pegunungan gajah mungkur.Bagi kalian yang hendak melihat sunrise pagi harinya diperbolehkan untuk mendirikan tenda di puncak ini tapi dengan perizinan warga setempat.
Dari info yang kami dapat,ke depannya nanti tempat ini akan dijadikan lahan camping di sebelah timur/di bagian hutan pinus dan nantinya pun akan ada wahana flying Fox untuk liburan keluarga.Semoga saja segera terlaksana kedapannya karena bisa membantu perekonomian warga sekitar. Sayangnya kedatangan kami kali ini terbilang terlambat sehingga tidak banyak waktu untuk menikmati suasana sejuk di tempat ini karena pada sore hari kabut mulai turun menutup seluruh tempat dan membawa udara dingin yang memaksa kami untuk segera bergegas kembali.
Tiba kembali di parkiran motor di sebuah rumah penduduk kami beristirahat sejenak untuk melepas lelah,dan tak lama kemudian kami membayar parkir hanya sebesar Rp.2000,-. Cuma cukup membayar parkir sebesar itu kami sudah bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa,sebuah harga yang cukup murah untuk bisa menikmati ciptaan Tuhan dari ketinggian Menara Pandang Soko Gunung.Tempat baru nan asik untuk melihat indahnya kota Wonogiri



Template Jendela Gambar. Gambar template oleh wibs24. Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 10 November 2016

Langkah Pembuatan Batik Tulis Beserta Gambarnya




Langkah Pembuatan Batik Tulis Beserta Gambarnya - Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi indormasi mengenai " cara dan langkah pembuatan batik tulis ". Sebelum memulai proses pembuatan batik tulis maka terlebih dahulu yang perlu kita siapkan adalah dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pembuatan batik tulis. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut :
1. Pertama adalah menyiapkan kain mori ( kain mori bisa terbuat dari katun atau sutra)
2. Kedua adalah Canting, Canting berfungsi sebagai alat untuk membentuk motif batik nantinya.
3. Ketiga adalah gawangan yaitu tempat untuk menyampirkan kain nanti
4. Keempat adalah lilin malam yang dicairkan
5. Keempat adlaah menyiapkan panci dan juga kompor yang berfungsi untuk memanaskan
6. Kemudian yang terakhir adalah menyiapkan larutan pewarna
Nah setelah semua bahan dan juga alat telah siap maka langkap selanjutnya adalah langsung masuk ke dalam proses pembuatannya. Langsung saja berikut ini adalah langkah pembuatan batik tulis beserta gambarnya :
1. Langkah yang pertama adalah dengan membuat Molani/ dikenal dengan membuat desain batik. Untuk motif batik sendiri sangat banyak dan bermacam-macam. Setiap orang pasti memiliki selera yang berbeda beda. Ada yang suka mengikuti trend perkembanga, namun adapula yang suka dengan membuat motif/  pola sendiri. Di Indonesia sendiri motif batik secara umum terbagi menjadi 2 bagian yaitu motif batikdan motif pesisiran. 
2. Setelah selesai membuat molani atau motif batik maka langkah selanjutnya adalah dengan melukis dengan menggunakan lilin malam yang telah dicairkan menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
3. Langkah selanjutnya adalah dengan menutupi bagian putih yang tidak berwarna dengan menggunakan lilin malam.Canting digunakan untuk bagian yang halus, sedangkan kuas digunakan untuk bagian berukuran besar. Tujuan ini adalah untuk supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
 4. Langkah selanjutnya adalah proses pewarnaan batik tulis pertama dibagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan cara  mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu . Kemudian bila telah selesai dicelupkan maka kain akan dikeringkan dengan cara dijemur.
5. Setelah selesai dikeringkan maka langkah selanjutnya adalah dengan kembali melukisnya menggunakan canting. Hal ini bertujuan agar untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. Setelah selesai maka akan dilanjutkan kembali dengan proses pencelupan pada tahap kedua.

6. Setelah proses pencelupan pada tahap kedua selesai maka langkah selanjutnya adalah dengan menghilangkan lilin pada kain yang masih menempel, dilakukan dengan cara meletakkan kain tersebut pada air panas yang sudah dipanaskan di atas tungku.

7. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulang kali sesuai banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.

8. Langkap selanjutnya adalah adalah nglorot, yaitu kain yang telah berubah warna direbus dengan menggunakan  air panas. Tujuannya merebus dengan air panas disini adalah untuk supaya menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis. Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.

9. Terakhir adalah mencuci kain batik dan mengeringkan dengan menjemur sebelum dapat digunakan dan dipakai.

Itulah tadi artikel dari kami mengenai " langkah Pembuatan Batik Tulis Beserta Gambarnya ". semoga bisa bermanfaat bagi anda, dan terima kasih telah berkunjung ke blog kami

sumber; http://batik-online-shop.blogspot.co.id/
SEDIA BERBAGAI MODEL KERAJINAN GERABAH & BATIK KAYU Menjual serta melayani pemesanan gerabah sesuai dengan model dan ukuran yang anda inginkan.






GERABAH merupakan perkakas yang terbuat dari tanah liat atau lempung yang dibentuk dengan berbagai model kemudian dibakar, setelah itu  dijadikanlah alat- alat yang berguna membantu untuk keperluan kehidupan. Gerabah sendiri telah diperkirakan ada sejak zaman Manusia Purba, sebab pada beberapa penemuan dia daerah situs bersejarah atau situs-situs arkeologi, telah ditemukan gerabah – gerabah kuno yang berfungsi sebagai perkakas atau alat bantu rumah tangga.


Perabot memasak makanan yang menggunakan gerabah lebih terjamin kesehatannya dibanding memakai perabot dari bahan aluminium, stainless (panci,kuali,wajan, dll). Begitu juga wadah untuk menaruh makanan di piring yang dari gerabah dijamin tidak tercemar oleh kandungan bahan kimia berbahaya seperti yang terdapat pada piring yang terbuat dari plastik, styrofoam, dan melamine. Tempat makanan/perabot memasak yang terbuat dari bahan tanah liat aman bagi kesehatan manusia karena proses pembuatannya tidak menggunakan sedikit pun bahan kimiawi dan tidak juga dicat. Warna cantik berkilau yang nampak pada gerabah tanah liat muncul dari hasil pembakaran gerabah tanah liat menggunakan kayu, rumput kering, daun atau sekam padi dalam suhu tinggi. Bahan dasar pembuatan gerabah hanya tanah liat dan air.

Gerabah khas Bayat memiliki ciri khas yang berbeda jika dibandingkan dengan yang berasal dari daerah lain, terutama yakni

-       Teknik putaran miring saat pembuatannya

-       Gerabah khas Bayat juga memiliki warna coklat polos, dan tidak menggunakan sentuhan warna-warni lainnya.

-       Produksi gerabah dengan pola batik. Beberapa vas bunga, atau seperangkat meja dan bangku, diberi sentuhan pola batik yang unik dan menarik sehingga kerajinan yang dihasilkan dapat merambah pasar internasional antara lain ke Kanada, Spanyol, Jepang, dan juga Belanda. Gerabah yang ia ekspor itu memang tak lepas dari nama besar gerabah Bayat, yang memang sudah terkenal dan banyak diminati oleh orang asing

-          Gerabah Bayat itu lebih bagus, karena bahan dasarnya adalah tanah dari pengunungan, sehingga lebih kuat dan tahan lama, itulah salah satu alasan mengapa orang banyak yang mencari gerabah Bayat “
Desa yang menjadi sentra industri kerajinan gerabah dan keramik di Kota Bersinar ini sudah berumur ratusan tahun silam, hingga kini usaha kerajinan gerabah masih mampu bertahan dan tumbuh berkembang. Aneka kerajinan gerabah dan keramik diantaranya, pot bunga, gentong, piring, dan peralatan rumah tangga lainnya. Harganya sangat beragam, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Guna mengikuti perkembangan jaman, para pengrajin di desa mulai melakukan berbagai inovasi baru untuk menghasilkan karya yang mempunyai nilai seni tinggi.
Teknik putaran miring ini salah satu unggulan cara pembuatan gerabah di perajin bayat . Teknik pembuatan gerabah dengan cetakan miring ternyata menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk seorang peneliti asal Jepang, yakni Profesor Chitaru Kawasaki. Peneliti keramik Jepang ini sempat melakukan penelitian lebih dalam mengenai teknik cetakan miring Bayat ini.Saking sukanya ia dengan teknik cetak miring ini, peneliti tersebut sempat memberikan bantuan pembangunan gedung Laboratorium Pusat Pelestarian Budaya Keramik Putaran Miring Melikan.
          Teknik putaran miring ini teknik pembuatan gerabah yang hanya dapat dijumpai di dukuh Pagerjurang dan di desa Melikan secara keseluruhan sebagai pusat pembuatan gerabah. Teknik pembuatan gerabah disini tumbuh sejak masa Sunan Bayat, sekitar tahun seribu tujuhratus.
Pengamat sejarah, menjelaskan bahwa teknik miring pembuatan gerabah ini tak lepas dari nilai kebudayaaan,
 
Penyajian pecel lele dengan piring oval
Penyajian Wedang Susu panas 
(Tungku kecil,Mug, Cawan, Mangkuk kecil)






 Selain kerajinan gerabah tersedia juga kerajinan batik kayu.


Sebelum beli dapat berkonsultasi dulu lewat email, telp, atau sms
Bagi yang berminat dengan hasil karya kerajinan gerabah kami dari klaten...Jangan ragu lagi silahkan memesan!!!

sumber;http://sofiakeramik.blogspot.co.id/








Stupa Borobudur.jpg

CANDI BOROBUDUR INDONESIA



Arca Buddha dan stupa Borobudur
Borobudur berlokasi di Indonesia
Borobudur
Lokasi di dalam Indonesia
Informasi umum
Gaya arsitektur stupa and candi
Kota Kecamatan Borobudur, sekitar 3 km dari Kota Mungkid (ibukota Kabupaten Magelang, Jawa Tengah)
Negara  Indonesia
Koordinat 7,608°LS 110,204°BT
Awal konstruksi sekitar 770 Masehi
Selesai sekitar 825 Masehi
Klien Sailendra
Detail teknis
Sistem struktur piramida berundak dari susunan blok batu andesit yang saling mengunci
Ukuran luas dasar 123×123 meter, tinggi kini 35 meter, tinggi asli 42 meter (termasuk chattra)
Desain dan konstruksi
Arsitek Gunadharma
Situs Warisan Dunia UNESCO
Borobudur

Candi Borobudur 3.jpg
Tipe Budaya
Kriteria i, ii, vi
Nomor identifikasi 592
Kawasan UNESCO Asia Pasifik
Tahun pengukuhan 1991 (sesi ke-15)
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia,H[1][2] sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.[3]
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.[4] Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.[3] Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.[5] Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam.[6] Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Nama Borobudur


Stupa Borobudur dengan jajaran perbukitan Menoreh. Selama berabad-abad bangunan suci ini sempat terlupakan.
Dalam Bahasa Indonesia, bangunan keagamaan purbakala disebut candi; istilah candi juga digunakan secara lebih luas untuk merujuk kepada semua bangunan purbakala yang berasal dari masa Hindu-Buddha di Nusantara, misalnya gerbang, gapura, dan petirtaan (kolam dan pancuran pemandian). Asal mula nama Borobudur tidak jelas,[10] meskipun memang nama asli dari kebanyakan candi di Indonesia tidak diketahui.[10] Nama Borobudur pertama kali ditulis dalam buku "Sejarah Pulau Jawa" karya Sir Thomas Raffles.[11] Raffles menulis mengenai monumen bernama borobudur, akan tetapi tidak ada dokumen yang lebih tua yang menyebutkan nama yang sama persis.[10] Satu-satunya naskah Jawa kuno yang memberi petunjuk mengenai adanya bangunan suci Buddha yang mungkin merujuk kepada Borobudur adalah Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada 1365.[12]
Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro); kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti "purba"– maka bermakna, "Boro purba".[10] Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung.[13]
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.
Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Tri Tepusan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra.[14] Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa Sanskerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.



sumber; Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas